Sunday 2 August 2015

27 September 2014

Sudah lama,
Lama sekali..
Ingatlah kembali,
Disaat laki-laki itu meragu ditanggal 26

Ketakutannya ditanggal 26
Apakah kekasihnya akan mengingat?
Tak benar, tak salah jua
Tak ada kabar, hanya diam tanpa suara

Laki-laki itu terus memberi isyarat
Berharap kekasihnya akan mengingat
Mengingat hari esok
Dimana mereka akan merayakan untuk kedua kalinya

Lagi-lagi..
Hanya diam tanpa suara
Gemuruh isyarat tak terbalaskan
Sedih hati terasa sesak

Detik terus berjalan..
Apakah detik itu tak bisa menunggu?
Pintanya dalam hati
Tunggulah sebentar, hingga ia ingat

Waktu adalah waktu
Tak ada waktu yang mau menunggu
Tiba saatnya hari berputar
Tepat ditengah malam tiba

Laki-laki itu semakin gelisah
Simbol hati dengan spidol merah
Terus ditatapnya pada deretan angka
27 September 2014

Kepalan erat pada telpon genggamnya
Menariknya untuk menekan sederet angka
Tanpa pikir panjang laki-laki itu melakukannya
Tak peduli bagaimana akhirnya

Nada tunggu yang membuatnya menunggu
Semakin menambah kegelisahan hati
Apakah ia benar-benar lupa?
Pikirnya dalam hati..

Detik masih berjalan..
Penantian ini semakin merisaukan
Fajar mulai menyilaukan
Lelah tak dirasa hingga penantian terbayarkan

Hinga akhirnya saat tak terduga
Seseorang menjawabnya
Suara wanita di ujung sana
Isak tangis penuh tanda tanya

Berdebar-debar semakin dirasa
Laki-laki itu sudah tak kuasa
Bibirnya ingin berbicara
Tapi ia tak sanggup bersuara

Isak tangis semakin menjadi
Apa gerangan yang terjadi?
Adakah aku menyakiti hati?
Tanyanya dalam hati

Wanita itu  kembali bersuara
"Maaf" kata pertamanya
"Ikhlaskan dia" kata keduanya
"Biarkan ia pergi dengan sepenuh hatimu" kata terakhirnya

Maksud diri untuk bertanya
Laki-laki itu masih tak bersuara
Pikirannya melayang di udara
Penuh tanda tanya memecah konsentrasinya

Telpon telah ditutup
Apa maksudnya itu?
Dimana kekasihku?
Laki-laki itu bertanya

Tak lama masih di hari itu
Sepucuk surat sampai didepan pintu
Laki-laki itu mendekat ragu
Tanda tanya lagi terpaku

Surat kematian ini menarik perhatiannya
Tak sampai hati saat ia membacanya
Ada nama kekasihnya di ujungnya
Lelucon macam apa ini? pikirnya

Meragu lagi terpaku
Terpacu lagi terbatu
Membaca namanya saja
Sudah membuat titikan air mata

Kekasihku diujung sana
Telah pergi keatas sana
Meninggalkan aku dipanah lara
Dengan sederet kata tanpa suara

"Ingatlah aku kekasihku..
Terimakasih sekali pada dirimu
Semua tentangmu
Adalah anugerahku"

Tak berkutip laki-laki itu
Ia diam dengan luka
Setidaknya ia tahu
Kekasihnya pergi membawa cintanya..

1 comment:

  1. Best Esports betting site in Nigeria【2021】✔️️ Is there a merit casino?
    Check out what the ⭐ casino website has to offer We use a large febcasino number of esports betting sites for our website, หาเงินออนไลน์ and the biggest 메리트카지노총판 one is Gamdom.

    ReplyDelete